contoh karya ilmiah sosiologi SMA
Tanggal diterima :2 April 2015
No INV : 009 /
H / PS / 15
![]() |
|||
![]() |
|||
SMA NEGERI 1
TAKISUNG
KABUPATEN TANAH
LAUT
KECAMATAN
TAKISUNG
TAHUN 2015
1.Judul
Tentatif :Penyebab
Teradinya Kegagalan Hasil Pertanian di Desa
Benua Tengah
Rombongan 16 Kecamatan Takisung
Kabupaten Tanah Laut
2.Siswa :
a. Nama : Aref Hidayat
b. NIS :
12932
c. Jenis Kelamin :Laki-laki
3.Lokasi Penelitian :
Desa Benua Tengah
Rombongan 16
Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut.
Takisung
Januari 2015
Guru
Pembimbing
Siswa
Fitria Yunita , S.pd Aref Hidayat
Nip. 19850617 201001
2 013 Nis.
12932
I.Judul tentatif : Penyebab Teradinya Kegagalan
Hasil Pertanian di
Desa Benua Tengah Rombongan 16 Kecamatan
Takisung Kabupaten Tanah
Laut
II.
Latar belakang Masalah
Kegagalan hasil pertanian merupakan masalah yang di
kawatirkan oleh para petani karena
penyabab kegagalan tersebut mengakibatkan para petani mengalami kerugian yang
sangat besar. Oleh karena itu petani akan mengalami yang namanya kegagalan
panen. Kegagalan tersebut dipengaruhi oleh cuaca yang sering
berubah-ubah.Apalagi saat ini sering hujan yang membuat kerusakan yang ada di
pesawahan. Tidak hanya tanaman padi saja, tanaman yang lain juga mengalami
kerusakan.
Menurut
Tohir (Repository 2015:1) pertanian adalah cabang produksi dimana terdapat
perubahan bahan-bahan anorganik menjadi bahan organic dengan bantuan
tumbuh-tumbuhan dan hewan peroses ini bersifat reproduksi yang artinya usaha
untuk memperbaharui.
Berdasarkan
hasil obserfasi antara bulan Desember 2014 sampai Januari 2015 ditemukan bahwa
pertanian yang ada di Desa Benua Tengah khususnya di Rombongan 16 mengalami
kegagalan panen yang disebabkan oleh hama yaitu tikus, belalang, dan burung.
Maka dari itu dengan penelitian yang dilakukan akan tercapai hasil yang baik.
Dengan
demikian masalah ini perlu diteliti karena lingkungan di Daerah persawahan
perlu dilakukan perubahan seperti melakukan penyemprotan agar hama yang ada di
persawahan musnah dan tidak memakan hasil pertanian seperti padi, jagung, dan
kacang , maka dari itu masalah tersebut perlu diteliti agar semakin mengetahui
cara menaggulangi kegagalan hasil pertanian di Desa Benua Tengah Rombongan 16
oleh karena itu masalh tersebut perlu dilakukan penelitian.
III. Fokus
Penelitian
Yang menjadi masalah popok
dalam penelitia ini adalah cara menanggulangi kegagalan hasil pertanian
masyarakat setempat di Desa Benua Tengah Rombongan 16 kecamatan Takisung.
Ada beberapa hal yang harus
dilakukan penelitian khususnya di Daerah pesawahan tersebut antaralain adalah
sebagai berikut :
1. Cara-cara menanggulangi kegagalan hasil pertanian.
2. Nama-nama kelompok tani yang melakukan pencegahan
kegagalan hasil pertanian.
3. Dampak setelah dilakukan pencegahan kegagalan hasil
pertanian.
4. Manfaat yang dilakukan pencegahan kegagalan hasil
pertanian.
Mengingat masalah di atas
sangat luas dan karena keterbatasan biaya , maka fokus penelitian diatas pada
beberapa halberikut.
1. Cara-cara menanggulangi kegagalan hasil pertanian.
2. Nama-nama kelompok tani yang melakukan pencegahan
kegagalan hasil pertanian.
3. Manfaat yang dilakukan pencegahan kegagalan hasil
pertanian.
IV. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian yang
telah ditetapkan tersebut, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagai mana cara menanggulangi kegagalan hasil
pertanian.
2. Apa saja nama-nama kelompok tani yang melakukan
pencegahan kegagalan hasil pertanian.
V. Tujuan Penelitian
Tujuan utama
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mencegah kegagalan hasil
pertanian masyarakat setempat di Desa Benua Tengah Rombongan 16 Kecamatan
Takisung. Namun secara sepesifik tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
:
1. Cara-cara menanggulangi kegagalan hasil pertanian.
2. Nama-nama kelompok tani yang melakukan pencegahan
kegagalan hasil pertanian.
3. Manfaat yang dilakukan pencegahan kegagalan hasil
pertanian.
VI. Manfaat
Hasil Penelitian
Bila tujuan penelitian dapat
tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat praktis dan teoritis.
1.
Manfaat
Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menyumbangkan teori dan konsep tentang mata pencaharian yang berkaitan
dengan konsep pertanian dan lebih khususnya lagi tentang penanaman padi di Desa
Benua Tengah.
2.
Manfaat
Praktis
Adapun manfaat praktis yang
diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai ini dapat di uraikan
sebagai berikut:
a.
Bagi
masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegagalan
hasil pertanian yang disebab kan oleh hama.
b.
Bagi
sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan penyuluhan kepada murid
tentang penanaman padi terbaik.
VII.
Landasan Teori
A. Pengertian
Pertanian
Menurut Iepank( 2012:1) dalam Indianto mania Pertanian adalah kegiatan ekonomi
utama penduduk Indonesia, sebab lebih dari 80% penduduk bekerja pada sektor
pertanian.
Menurut Iepank (2012:1) dalam karwan Pertanian
merupakan bagian agroekosistem yang tak terpisahkan dengan subsistem kesehatan
dan lingkungan alam, manusia dan budaya saling mengait dalam suatu proses
produksi untuk kelangsungan hidup bersama.
Menurut Iepank (2012:1) dalam Y.W Wartaya Winangun Pertanian
adalah hal yang substansial dalam pembangunan, yaitu sebagai pemenuhan
kebutuhan pangan, penyedia bahan mentah untuk industri, penyedia lapangan
kerja, dan penyumbang devisa Negara.
Menurtut Organichcs (1966:1) dalam AT Mosher Definisi
Pertanian adalah :Suatu bentuk proses produksi yang sudah khas yang didasarkan
pada proses pertumbuhan daripada hewan dan tumbuhan.
Menurtut Organichcs (1975:1) dalam Sri Setyati Harjadi Pertanian adalah usaha untuk mencapai hasil yang
maksimum dengan mengelola faktor tanaman dan lingkungan.
Menurtut Organichcs (1992:1) dalam Anwas Petani
adalah orang yang melakukan cocok tanam dari lahan pertaniannya atau memelihara
ternak dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatan itu, sedangkan
Pengertian Pertanian adalah kegiatan manusia mengusahakan terus dengan maksud
memperoleh hasil-hasil tanaman ataupun hasil hewan, tanpa mengakibatkan
kerusakan alam.
Menurtut Organichcs (2000:1) dalam Slamet disebut
petani ‘asli’ apabila memiliki tanah sendiri, bukan sekedar penggarap maupun
penyewa. Berdasarkan hal tersebut, secara konsep, tanah merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang petani.
Dalam Wikipedia, Pengertian Pertanian dalam
pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan
makhluk hidup (termasuk tanaman,hewan, dan mikroba) untuk kepentingan manusia.
Dalam arti sempit, pertanian diartikan sebagai kegiatan budidaya tanaman.
B. Daun
Menurut Organichcs
(1993:1) dalam suparyono dan A.Satyono daun
padi tumbuh pada buku-buku dengan sumsum berseling. Pada tiap buku tumbuh satu
daun yang terdiri dari pelepah daun, helai daun. Bagian generatif tanaman padi
terdiri dari malai dan bunga. Malai padi terdiri dari 8-10 buku yang
menghasilkan cabang-cabang primer. Dari buku pangkal malai pada umumnya muncul
satu cabang primer dan dari cabang primer terebut akan mucul 19 cabang-cabang
batang sekunder.
Menurut Repository
(2006:1) dalam AAK Jumlah cabang
pada setiap malai berkisar antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang,
dan yang terbanyak dapat mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan
mempengaruhi besarnya rendemen tanaman padi baru, setiap malai bisa mencapai
100- 200 bunga.
C.Batang
Menurut Repository
(2003:1) dalam Yandianto pemeliharaan tanaman padi meliputi pekerjaan mulai
dari penyiangan, pengairan, pemupukan dan pemberantasan hama penyakit.
Menurut Repository
(1997:1) dalam suparyono dan A.Setyono tanaman padi dilahan tanah hujan sangat
sulit diatur.
D. Cara-cara Menanggulangi
Kegagalan Hasil Pertanian
Menurut masrogultom
(2004:1) dalam Arifin Ketahanan pangan
para ahli sepakat bahwa ketahanan pangan minimal mengandung dua unsur pokok
yaitu ‘ ketersediaan pangan’ dan ‘ aksesibilitas masyarakat’ terhadap bahan
pangan tersebut. Salah satu dari unsur diatas tidak terpenuhi, maka suatu
negara belum dapat dikatakan mempunyai ketahanan pangan yang baik. Walaupun
pangan tersedia cukup ditingkat nasional dan regional tetapi jika akses
individu untuk memenuhi kebutuhan pangannya tidak merata, maka ketahanan pangan
masih dikatakan rapuh.
Menurut masrogultom
(2004:1) dalam Suparmadan Usman Ada
tiga pilar yang mendukung bangunan ketahanan pangan. Pertama, ialah
ketersediaan pangan sebanyak yang diperlukan oleh masyarakat yang mencakup
kestabilan dan kesinambungan penyediaan pangan baik yang berasal dari produksi,
cadangan maupun impor dan ekspor. Kedua, ialah distribusi yang mencakup
aksesabilitas pangan antar wilayah dan antar waktu serta stabilitas harga
pangan strategis. Ketiga, ialah konsumsi yang mencakup jumlah mutu
gizi/nutrisi,keamanan dan keanekaragaman konsumsi pangan.
E. Manfaat yang Dilakukan Dalam Pencegahan
Kegagalan Hasil Pertanian
Menurut
Goole (2015:1) Pertanian Sebagai Penyedia Oksigen
Kebutuhan
pertama yang paling mendasar bagi manusia adalah oksigen (O2).Sebegitu
pentingnya oksigen bagi kehidupan manusia, adalah seseorang dapat bertahanhidupberminggu-minggu
tanpa makanan atau beberapa hari tanpa air, tetapi tanpa oksigen,otakmanusia
hanya mampu bertahan antara 5-7 menit saja. Walaupun oksigen sangat vitalbagi
kehidupan manusia, namun karena ketersediaannya di alam secara gratis,
makamanusia jarang mengapresiasinya. Kecuali ketika ia susah bernapas atau
berada di tempatyang tertutup atau beroksigen tipis (misalnya di puncak gunung
yang tinggi) dan di ICUrumah sakit.Pertanian Sebagai Penyedia PanganSetelah
oksigen dan air, kebutuhan manusia terpenting berikutnya adalah
makanan(pangan). Sampai sejauh ini, pangan masih disediakan oleh pertanian
(dalam arti luas :daging oleh peternakan dan perikanan). Teknologi modern yang
ada sekarang pun belumdapat membuat makanan sintetis, sehingga untuk kebutuhan
pangannya, manusia masihmengandalkan produk-produk pertanian.
Menurut scrib (1987:1)
dalam Mosher pembangunan pertanian dapat berjalan dengan adanya lima syarat
pokok, namun percepatan pembangunan
pertanian diperlukan dukungan factor-faktor pelancar yang berhubungan dengan
gerakannya sumber daya manusia dan pendayagunaan sumber daya alam secara
optimal agar mencapai produtifitas yang tinggi serta mencapai tujuan
pembangunan secara optimal agar mencapai produktivitas yang tinggi serta
mencapai tujuan pembangunan secara jelas dan terfokus.
Menurut Pinterdw (1968:1)
dalam Cristian dan Stewart istilah lahan digunakan berkenaan dengan permukaan
bumi beserta segenap karakteristik-karakteristik yang ada padanya dan penting
bagi perikehidupan manusia.
VIII.
Alasan Menggunakan Metode Kuantitatif
Untuk mengetahui secara lebih
mendalam mengenai adanya hal-hal yang terjadi
Dalam
daerah pertanian yang ada di Desa Benua Tengah Rombongan 16 Kecamatan Takisung
. Dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, maka metede penelitian kualitatif.
Metode penelitian kulitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah .penelitian sebagai instrument kunci dengan menggunakan metode
kualitatif, maka data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam dan bermakna sehinga tujuan penelitian dapat
dicapai. Penggunaan metode kualitatif ini bukan kerena sering digunakan oleh
kebanyakan orang dalam membuat penulis ataupun metode yang baru ditemukan..
Dengan metode kualitatif data yang di peroleh lebih tuntas dibanding kan dengan
metode kuantitatif yang hanya bias meneliti beberapa variable saja, sehingga
seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab dengan metode
kuantitatif. Dengan metode kuantitatif tidak dapat ditemukan data yang bersifat
proses kerja, perkembangan suatu kegiatan, deskrifsi yang luas dan mendalam,
perasaan,norma,nilai,sikap mental,keyakinan dan kebudayaan yang dianut
seseorang ataupun kelompok orang dalam lingkuannya.
IX. Tempat
Penelitian
Penelitian
lapangan dilakukan di Desa Benua Tengah Kecamatan Takisung Rombongan 16
Kabupaten Tanah Laut.Di desa tersebut ada sebuah pesawahan untuk berkebun.
Dalam
hal pemilihan tempat penelitian.Penelitian mendatangi beberapa masyarakat di
sekitar pesawahan Rombongan 16 untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh
petani.
X. Sumber
Data
Data
yang dikumpulkan pada penelitian ini terpusat pada pertanian tentang adanya
hal-hal yang menyebabkan kegagalan pertanian yang berada di Desa Benua Tengah Rombongan
16.
Sumber data dipilih secara snowball sampling. Penentuan sumber
data masih bersifat sementara, dan akan berkembang kemudian setelah penelitian
di lapangan. Pada tahap awal memasuki
lapangan nantinya akan di pilih orang-orang pada objek yang diteliti sehingga
dapt membuka pintu ke mana saja penelitian akan melakukan pengumpulan data.
Data yang dikumpulkan atau di himpun dari penelitian bersumber dari informan.
a.
Data
primer
Data primer merupakan
data yang dikumpulkan dari hasil wawancara dengan
masyarakat yang dikumpulkan ditempat pesawahan.
·
Masyarakat
setempat
·
Pemilik
sawah
·
Tokoh
masyarakat/ketua RT
b.
Data
skunder
Penelitian yang didapat juga
tidak terlepas dari sumber data :
1)
Masyarakat
setempat yang melakukan pertanian yang berada di persawahan untuk mengetahui
cara bercocok tanam.
2)
Masyarakat
luar desa Benua tengah yang mengetahui adanya kegiatan bercocok tanam.
XI. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengupulan data yang dilakukan
dalam penelitian di lapangan adalah dengan menggunakan metode
observasi,wawancara, dan dokumentasi.
Dalam pengumpulan data dengan
metode obsevasi, penelitian melakukan pengamatan terhadap pola dan tingkah laku
masyarakat sekitar pesawahan di Desa Benua Tengah. Dalam pengumpulan data dalam
metode wawancara, penelitian melakukan wawancara dan wawancara bias terhadap
masyarakat sekitar tersebut.
Pengamatan dilakukan secara
langsung terhadap aspek mengenai pertanian terhadap tanaman padi yang ada di
Desa Benua Tengah Rombongan 16 Kecamatan Takisung dengan menjaring data secara
umum yang dilakukan terhadap masyarakat setempat yang pernah melakukan
penanaman padi di Rombongan 16 Desa Benua Tengah. Wawancara mendalam di lakukan
secara intensif terhadap sejumblah
informan kunci yang dianggap memiliki informasi khusus dan
terperinci mengenai topic yang diteliti
tokoh-tokoh masyarakat setempat ataupun masyarakat secara umum yang penah
melakukan kegiatan di pesawahan dan menanam padi di Rombongan 16 Desa Benua
Tengah.
XII. Daftar Pustaka